OTTAWA, KOMPAS.com
- Seperti hewan lain, kunang-kunang juga memilih pasangan untuk bereproduksi.
Studi mengungkap, kunang-kunang betina memilih pejantan yang memiliki banyak
"hadiah". Hadiah berarti sperma dan nutrisi bagi betina.
Adam South, peneliti dari Tufts University di Boston Amerika Serikat, mengetahui fakta itu setelah melakukan penelitian yang disupervisi oleh Sara Lewis, pakar kunang-kunang yang sudah mempelajari hewan itu selama 20 tahun.
Riset dilakukan dengan menyinari betina dengan cahaya artifisial. Cara ini digunakan sebab diyakini bahwa cahaya kunang-kunang menjadi faktor penentu keberhasilan kawin. Betina tertarik pada cahaya dengan pola dan durasi tertentu.
Dalam habitatnya, kunang-kunang betina diketahui sangat selektif. Betina hanya akan memancarkan cahaya kepada pejantan yang berhasil menarik dirinya. Di luar itu, betina akan tetap "padam".
Hasil riset menunjukkan perbedaan. Cahaya hanya berperan pada awal proses pemilihan. Selanjutnya, faktor sperma dan nutrisi menjadi hal lebih penting, walau tak diketahui bagaimana bisa betina menilainya Ini mirip seperti perilaku manusia yang hanya menilai wajah hanya berperan di awal pemilihan pasangan.
"Pada awalnya, kediapan cahaya kunang-kunang memang penting. namun, sekali pejantan melakukan kontak fisik, betina akan beralih melihat faktor lainnya," ungkap South seperti dikutip BBC, Minggu (8/7/2012).
Peneliti mempelajari kunang-kunang untuk mengetahui perilaku reproduksi spesies itu secara menyeluruh. Jika ada yang terlewat, maka ilmuwan mungkin akan melewatkan apa yang terjadi dalam periode paling penting hidup kunang-kunang.
Adam South, peneliti dari Tufts University di Boston Amerika Serikat, mengetahui fakta itu setelah melakukan penelitian yang disupervisi oleh Sara Lewis, pakar kunang-kunang yang sudah mempelajari hewan itu selama 20 tahun.
Riset dilakukan dengan menyinari betina dengan cahaya artifisial. Cara ini digunakan sebab diyakini bahwa cahaya kunang-kunang menjadi faktor penentu keberhasilan kawin. Betina tertarik pada cahaya dengan pola dan durasi tertentu.
Dalam habitatnya, kunang-kunang betina diketahui sangat selektif. Betina hanya akan memancarkan cahaya kepada pejantan yang berhasil menarik dirinya. Di luar itu, betina akan tetap "padam".
Hasil riset menunjukkan perbedaan. Cahaya hanya berperan pada awal proses pemilihan. Selanjutnya, faktor sperma dan nutrisi menjadi hal lebih penting, walau tak diketahui bagaimana bisa betina menilainya Ini mirip seperti perilaku manusia yang hanya menilai wajah hanya berperan di awal pemilihan pasangan.
"Pada awalnya, kediapan cahaya kunang-kunang memang penting. namun, sekali pejantan melakukan kontak fisik, betina akan beralih melihat faktor lainnya," ungkap South seperti dikutip BBC, Minggu (8/7/2012).
Peneliti mempelajari kunang-kunang untuk mengetahui perilaku reproduksi spesies itu secara menyeluruh. Jika ada yang terlewat, maka ilmuwan mungkin akan melewatkan apa yang terjadi dalam periode paling penting hidup kunang-kunang.
sumber : kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar