Kamis, 21 Juni 2012

Warga Lamreh: Saya Jual Tanah untuk Pembuatan Lapangan Golf karena Terpaksa


BANDA ACEH - Raden Husen, salah seorang warga Lamreh, Aceh Besar yang menjual tanahnya untuk perusahaan yang akan mebangun lapangan golf di Lamreh mengaku terpaksa menjual tanahnya.

Menurut pengakuannya, jika boleh memilih, ia lebih memilih tak menjual tanahhnya. Apalagi tanah itu merupakan tanah warisan orang tuanya. Namun, lokasi tanah yang berada tepat di tengah-tengah lokasi pembangunan lapangan golf, ditambah lagi tanah di seputaran itu sudah dijual semua, membuat ia terpaksa ikut melepas tanahnya. Pasalnya, ia khawatir jika seputaran tanahnya itu dipagari, ia tak bisa lagi menggunakan tanahnya.

"Semua pemilik kebun daerah itu telah menjualnya semua, maka saya harus menjualnya juga dari pada gak bisa masuk lagi kalau sudah di pagari perusahaan," sebutnya.

Ia juga mengaku belum menerima panjar dari penjualan tanahnya kepada invenstor yang ingin membangun lapangan golf itu.

Soal situs sejarah yang di tempat itu, Raden mengaku memang banyak kuburan kuno tersebar di sepanjang kebun warga di Lamreh. "Dulu sering warga setempat menemukan piring atau gelas dari keramik, saat di cangkul piring piring jadi pecah dan tidak bisa di pakai lagi," katanya.

Berbeda dengan Raden, Saiful, warga Lamreh lainnya mengaku menjual tanahnya secara sukarela.
"Lantaran kurang cocok digunakan untuk bercocok tanam, lebih baik kita jual saja, dan uangnya bisa di gunakan buat usaha," katanya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar