Rabu, 06 Juni 2012

Pengemis Tak Terima Recehan


SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Ternyata para pengemis (peminta-minta) di kawasan Lhokseumawe, makin menaikan tarif jasa pengemisannya. Mereka menolak menerima uang recehan (Rp 200 sampai Rp 500,) dengan dalih tidak laku lagi sebagai alat jual-beli.

Seperti dialami Dimas, seorang warga Lhokseumawe yang ikhlas menyedorkan uang receh pecahan Rp 500, Rp 200 dan Rp 100 pada seorang pengemis yang sedang meminta-minta di kopi Cekmat Lhokseumawe, Rabu (6/6) pagi.  Namun, ia kaget saat tiga lempeng uang logam itu dikembalikan. Sipengemis sambil berkata, "Tak perlu uang itu, karena sudah tak laku lagi."

Pernyataan si pengemis menjadi topik pembicara warga kota Lhokseumawe, sebab sebelumnya Pimpinan BI Lhokseumawe, Zulfan Nukman, mengeluarkan surat himbauan bahwa semua uang recehan yang belum ada pernyataan resmi  BI untuk ditarik dari peredaran, pasti  masih berlaku. Bahkan bila memang warga banyak menyimpan uang pecahan dipersilahkan untuk menukar ke BI atau bank lainnya.

sumber : serambinews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar